Seorang bandar taruhan terkemuka telah memberi Wakil Presiden Kamala Harris peluang 50/1 (2 persen) untuk memenangkan tujuh negara bagian utama yakni Georgia, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, Michigan, North Carolina, dan Nevada dalam pemilihan presiden bulan November.
Peluangnya dikirim ke Berita Mingguan pada hari Jumat oleh William Hill, sebuah perusahaan taruhan berbasis di Inggris yang juga menobatkan Harris sebagai favorit untuk memenangkan ketujuh negara bagian secara individu atas kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump.
Harris menggantikan Joe Biden sebagai calon presiden dari Partai Demokrat setelah petahana Gedung Putih itu mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dari pencalonan, dan menawarkan dukungannya, pada tanggal 21 Juli. Berbeda dengan Biden, yang biasanya tertinggal dari pesaingnya dari Partai Republik, Harris terus mengungguli Trump dalam lebih dari selusin jajak pendapat dan menjadi favorit untuk menang pada bulan November dengan banyak bandar taruhan.
Dari tujuh negara bagian kunci yang digariskan oleh William Hill pada tahun 2016, semuanya mendukung Trump kecuali Nevada, yang dimenangkan oleh calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Pada tahun 2020, Biden kemudian membalikkan keadaan di Georgia, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan, serta mempertahankan Nevada, yang memberinya suara Electoral College yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan.
Hingga hari Jumat, William Hill memberikan peluang 4/6 (60 persen) untuk kemenangan Harris di Georgia, 4/5 (55,6 persen) untuk kemenangannya di Arizona, dan 8/13 (61,9 persen) untuk kemenangan Demokrat di Wisconsin.
Untuk Pennsylvania, William Hill memiliki peluang 4/6 (60 persen) untuk kemenangan Harris, beserta 1/2 (66,7 persen) untuk kemenangannya di Michigan, 4/9 (69,2 persen) untuk North Carolina, dan 8/11 (57,9 persen) untuk Nevada.
Berita Mingguan menghubungi tim kampanye presiden Kamala Harris dan Donald Trump tahun 2024 untuk memberikan komentar melalui email pada hari Sabtu di luar jam kerja biasa.
Analisis terbaru dari jajak pendapat terkini yang dilakukan oleh situs web yang berfokus pada pemilihan umum FiveThirtyEight, yang diterbitkan pada hari Jumat, memberi Harris keunggulan 2,6 poin atas Trump, dengan wakil presiden tersebut memperoleh 46,3 persen suara melawan 43,7 persen suara untuk penantangnya dari Partai Republik. Kandidat independen Robert F. Kennedy Jr. berada di posisi ketiga dengan 5,1 persen suara.
Namun, karena sistem Electoral College, keunggulan suara terbanyak tidak serta merta berarti Harris akan memenangkan pemilihan secara keseluruhan. Pada tahun 2016, Trump mengalahkan Clinton meskipun memperoleh suara hampir 3 juta lebih sedikit daripadanya di seluruh negeri.
Minggu ini, Trump melakukan perombakan besar-besaran pada tim kampanyenya, termasuk mendatangkan Corey Lewandowski. Pada tahun 2016, Lewandowski dipecat sebagai manajer kampanye Trump setelah dituduh, tetapi tidak pernah didakwa, melakukan penyerangan terhadap seorang jurnalis. Ia kemudian dikeluarkan dari super PAC pro-Trump pada tahun 2021 setelah diduga meraba-raba seorang donatur di sebuah acara di Las Vegas, tetapi membantah keras tuduhan tersebut.
Menurut Politico, kampanye Trump juga telah diikuti oleh Alex Pfeiffer, Alex Bruesewitz dan Taylor Budowich, yang bekerja untuk super PAC MAGA Inc., serta Tim Murtaugh yang menjabat sebagai direktur komunikasi untuk kampanye pemilihan kembali presiden tahun 2020 saat itu.
Jajak pendapat Outward Intelligence terhadap 1.858 calon pemilih, yang dilakukan antara tanggal 11 dan 15 Agustus, menemukan Harris unggul 13 poin atas Trump di mata pemilih perempuan. Sebaliknya, Trump hanya unggul satu poin atas pesaingnya dari Partai Demokrat di mata pemilih laki-laki.