Warga Florida memberikan suara mereka untuk memutuskan dua tindakan pemungutan suara besar yang dapat mempunyai implikasi luas: tindakan yang akan melindungi hak aborsi dan tindakan lainnya yang berupaya melegalkan ganja untuk rekreasi.
Permasalahan ini mewakili potensi kemenangan penting bagi Partai Demokrat di negara bagian yang semakin condong ke arah Partai Republik dalam pemilu baru-baru ini.
Undang-undang hak aborsi bertujuan untuk memasukkan perlindungan akses aborsi ke dalam konstitusi negara bagian Florida.
Jika disetujui, hal ini akan mencegah anggota parlemen negara bagian untuk mengeluarkan undang-undang yang menghukum, melarang, menunda, atau membatasi akses terhadap aborsi hingga janin dapat bertahan hidup—yang biasanya dianggap oleh para profesional medis terjadi sekitar usia kehamilan 21 minggu.
Kapan Roe v Wade Dibatalkan?
Jika pemilih menolak proposal tersebut, larangan aborsi selama enam minggu di Florida akan tetap berlaku.
Hal ini akan menjadikan Florida salah satu negara bagian pertama yang menolak hak aborsi setelah keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2022 yang membatalkan Roe v. Wade.
Inisiatif legalisasi ganja juga menarik perhatian besar di negara bagian tersebut, yang memiliki sektor pertanian besar dan pasar ganja medis yang berkembang pesat.
Amandemen yang diusulkan akan memungkinkan orang dewasa berusia 21 tahun ke atas untuk memiliki secara legal hingga tiga ons ganja.
Hukum Ganja Florida
Undang-undang ini juga akan mengizinkan bisnis yang sudah membudidayakan dan menjual ganja medis untuk memperluas operasi mereka hingga mencakup penjualan rekreasi.
Langkah ini diambil pada saat para pejabat federal sedang mendiskusikan kemungkinan untuk mengklasifikasi ulang ganja sebagai obat yang tidak terlalu berbahaya, yang selanjutnya dapat mengubah lanskap hukum di seluruh negeri.
Untuk kedua isu tersebut, diperlukan persetujuan mayoritas super lebih dari 60 persen pemilih.
Dalam pemilu sebelumnya, hak aborsi terbukti menjadi motivator utama jumlah pemilih, khususnya pada tahun 2022, ketika akses terhadap aborsi menjadi isu utama dalam membantu Partai Demokrat mempertahankan beberapa kursi di Senat.
Gubernur Partai Republik Ron DeSantis dan para pemimpin Partai Republik lainnya telah melakukan kampanye yang gencar menentang kedua tindakan tersebut.
Mereka berargumentasi bahwa melegalkan ganja untuk rekreasi dapat menimbulkan konsekuensi negatif, misalnya merugikan industri pariwisata negara dengan menimbulkan bau ganja yang menyebar di daerah-daerah populer.
Akankah Partai Republik Bertahan di Florida?
Namun, beberapa tokoh Partai Republik, termasuk mantan Presiden Donald Trump, yang tinggal di Florida, dan mantan Ketua Partai Republik negara bagian Senator Joe Gruters, telah menyatakan dukungannya terhadap legalisasi ganja.
Dalam kasus tindakan aborsi, Trump pada awalnya ragu-ragu tentang bagaimana ia akan memilih namun pada akhirnya menyatakan bahwa ia akan menentang inisiatif tersebut, sejalan dengan pendirian partainya yang menentang perluasan hak aborsi di negara bagian tersebut.
Sementara itu, tim kampanye Partai Demokrat sangat mendukung kedua isu tersebut, dengan harapan dapat menggalang basis mereka dan meningkatkan jumlah pemilih di negara bagian di mana Partai Republik memiliki keunggulan dalam hal pendaftaran pemilih—hampir satu juta lebih banyak anggota Partai Republik yang terdaftar dibandingkan Demokrat.
Hasil dari pemungutan suara ini dapat menandakan perubahan yang lebih luas dalam lanskap politik Florida, terutama mengenai isu-isu yang memainkan peran penting dalam perdebatan nasional mengenai hak-hak reproduksi dan kebijakan narkoba.
Artikel ini berisi laporan tambahan dari The Associated Press