Mahasiswa Unila Meninggal Diduga Akibat Pemukulan Senior Selama Diksar, Kampus Bekerja Sama dengan Polisi

Mahasiswa Unila Meninggal Diduga Akibat Pemukulan Senior Selama Diksar, Kampus Bekerja Sama dengan Polisi


, JAKARTA

– Unila bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menginvestigasi kasus kematian seorang mahasiswa.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Lampung yang bernama Pratama Wijaya Kusuma meninggal setelah dituduh mengalami penyerangan fisik oleh senior-seniornya di Gunung Betung, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) diduga mengalami pemukulan oleh senior mereka selama mengikuti pelatihan dasar (diksar) untuk Unit Kegiatan Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahapel) yang berlangsung antara tanggal 10 hingga 14 November tahun 2024.

Korban tersebut diumumkan telah wafat pada tanggal 28 April 2025.

Unila juga ikut campur dengan membentuk tim investigasi.

Tim investigasi berkolaborasi pula dengan Polda Lampung untuk menyelidiki kasus kematian Pratama.

Sunyono, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung (Unila), membenarkan hal itu.

Dia menyatakan bahwa pihak kampus sudah mengikutsertakan beragam elemen dalam proses penyelidikan.

“Pagi tadi, tim kami telah mengunjungi Polda Lampung untuk melakukan koordinasi terkait dugaan kasus kekerasan yang menyebabkan kematian Pratama,” jelasnya saat diwawancara Selasa (3/6/2025).

Sunyono menyebutkan bahwa kelompok penyelidik juga terdiri dari beberapa siswa universitasnya.

Dalam tim tersebut pun demikian, mengingat keterlibatan mahasiswa, maka tim juga memasukkan mahasiswa ke dalam proses penyelidikan,

“Saya minta untuk bersabar dan menanti, mudah-mudahan hasilnya akan diberikan sesegera mungkin karena baru-baru ini kami telah mengajukan permintaan agar prosesnya dikebut,” imbuhnya.

Dia menyatakan bahwa perkara ini menjadi pembelajaran bagi Unila.

Lebih dari itu, di kampus tidak seharusnya terdapat kekerasan dalam bentuk apa pun.

Tolong bantulah saya untuk menemukan kebenaran. Setuju bahwa di kampus tak seharusnya terdapat kekerasan dalam wujud apa pun,” ujarnya dengan tegas.

Sunyono berkeinginan agar seluruh pihak dapat menarik pelajaran dari insiden kematian Pratama.

” Ini merupakan tantangan besar bagi Universitas Lampung, semoga hal ini dapat menjadi pengalaman berharga untuk kita semua,” ujar Sunyono.

Kepolisian Daerah Lampung Kunjungi Keluarga korban

Sebelumnya, Polda Lampung telah melaksanakan penyelidikan mengenai kasus tersebut.

Kombes Pahala Simanjuntak dari Ditreskrimum Polda Lampung telah membenarkan informasi itu.

“Kami saat ini masih menyelidiki kasus kematian mahasiswa FEB Unila itu,” ujar Pahala Simanjuntak, seperti dilaporkan oleh TribunLampung.co.id.

Dia menyatakan bahwa polisi mengambil inisiatif untuk menyelidiki lebih jauh tentang kasus tersebut, walaupun belum ada laporan resmi.

Kami memutuskan untuk mengunjungi keluarga dan mengumpulkan data dengan menanyakan informasi yang dibutuhkan.

“Maka harus disampaikan dengan jelas. Polisi bukannya hanya menanti laporan, melainkan tindakan proaktif oleh kepolisan sejak kemarin untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut,” tambahnya.

(Tribunnews.com/Muhammad Renald Shiftanto)

Baca berita lainnya di
WhatsApp
.

Baca berita lainnya di
Google News
.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *