,
Jakarta
– Wisatawan yang mengunjungi
Sentosa
Singapura bisa menikmati pementasan seni dan budaya Peranakan yang berlangsung dari 23 Mei sampai 31 Agustus 2025. Pementasan dengan tema “Peranakan Reimagined” ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan SG60 serta ulangtahun ke-10 Singapore Cable Car.
Peranakan Reimagined menggabungkan rasa nostalogis dan peninggalan leluhur melalui narasi kuat tentang kebudayaan Peranakan. Dengan berbagai elemen seperti tata letak yang mencolok, seni proyeksi, pertunjukkan teater, workshop, ditambah dengan pengalaman makan eksklusif di Sentosa.
Pertunjukan ini disajikan dengan gaya kontemporer serta naratif multisensori sehingga generasi muda bisa mengenali warisan budaya Peranakan dalam nuansa baru yang menarik dan hidup.
Thien Kwee Eng CEO dari Sentosa Development Corporation menyebut bahwa pertunjukan tersebut merupakan komitmennya untuk menjadikan tempat itu sebagai tujuan pariwisata utama di
Singapura
, agar menghasilkan pengalaman serta moment yang tidak terlupakan bagi setiap tamu.
“Dijuluki sebagai produksi multisensori pemenang penghargaan kita bernama Sensoryscape, pertunjukkan yang ceria dan berwarna-warni ini dijamin akan merangsang indra serta mengoptimalkan perjalanan setiap penonton,” ungkapnya melalui rilis tertulis pada hari Selasa, 20 Mei 2025.
Filed of Beaded Bloom di Sensoryscape, Sentosa. Dok. Sentosa Development Corporation.
Pengalaman multi indra
Dari mulai Sensoryscape, pengunjung dapat menikmati secara visual, auditorial, fisikal, serta emosional warisan budaya Peranakan yang telah direinterpretasi bagi generasi modern. Sebagai contoh, The Peranakan House yang terletak di Lookout Loop dengan tingginya mencapai 7,2 meter, menjelma sebagai lokasi fotografi favorit pada waktu siang. Sementara itu, malam datang, area tersebut bertransformasi menjadi layar hidup untuk pertunjukan multimedia interaktif.
Dalam karya Field of Beaded Blooms pada instalasi Tactile Trellis, sebanyak 198 area taman sudah dirancang ulang menggunakan pola-pola berwarna-warni yang terinspirasi dari hiasan-hiasan kompleks pada kasut manek – sendal tradisional Peranakan. Di waktu petang, akan ada pementasan lampu yang memunculkan corak-cetak batik lewat penampilan seni cahaya digital yang luar biasa ini.
Ketika menelusuri Sensoryscape, Giant in Grace @ The Walkway area telah dirancang ulang menjadi instalasi yang mengambil inspirasi dari display Peranakan yang megah, mencakup wadah simpan tradisional Peranakan bernama kamcheng, set teko bergambar, keranjang perkawinan, serta karya seni bordiran, dan masih banyak lagi.
Lahan lainnya turut didekorasi dengan elemen-elemen budaya Peranakan yang merangsang seluruh indra pengunjung. Untuk menambah atmosfer Peranakan, konser musik langsung akan disajikan oleh grup penyanyi Peranakan Satang serta Pasar Festival Sentosa di Pelican Walk Pantai Palawan.
Kabina Singapura Cable Car yang dihias dengan gaya budaya Peranakan, sebagian dari proyek Peranakan Reimagined. dok. Mount Faber Leisure Group.
Rancangan Kabin Baru untuk Singapore Cable Car
Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, dalam rangka memperingati ulangtahun ke-10 Sentosa Line, desain interior gerbong kereta gantung telah diperbarui menjadi sesuatu yang terinspirasi oleh
budaya Peranakan
Setiap kabin menampilkan palet warna lembut dengan sentuhan cerah, ubin hias, serta desain bermotif kompleks, yang mengambil inspirasi dari bangunan warung sejarah di Jalan Koon Seng. Daerah ini dahulunya menjadi tempat tinggal untuk komunitas Peranakan di Singapore.
Di Stasiun Kereta Gantung Sensoryscape sedang berlangsung sebuah pameran baju kebaya khusus dari perancis busana Singapura yang dipilih oleh Asosiasi Peranakan Singapura. Salah satunya adalah Kebaya Biku buatan Baba Raymond Wong dari rumah Kim Choo. Sementara itu, di stasiun kereta gantung Siloso Point, para pengunjung bisa menyaksikan dua area penyajian makanan yang didasarkan pada koleksi Museum Rumah Intan Peranakan. Area ini juga menampilkan tiga jenis kue nyonya raksasa yaitu Kueh Ku, Kueh Lapis Pelangi, serta Kueh Salat.
Bukan cuma itu saja, ada juga promo spesial beli 1 dapat 1 di jalur Sentosa dari tanggal 23 Mei sampai dengan 31 Agustus 2025. Hanya dengan membayar 4 dolar Singapura (sekitar Rp 50 ribu), Anda bisa mendapatkan tiket pulang-pergian untuk dua orang menggunakan Jalur Sentosa. Selain itu, tiket wisata tanpa batasan dalam satu hari untuk dua individu berharga 14 dolar Singapura (kira-kira Rp 176 ribu). Promosi menarik ini hanya berlaku bagi pembelian tiket yang dilakukan di loket penjualan tiket Jalur Sentosa – Stasiun Sensoryscape atau melalui Pusat Layanan Pelanggan di Sensoryscape.