PDIP Ingatkan Pendukung Jokowi agar Tidak Emosional soal Pernyataan Megawati tentang Ijazah Palsu

PDIP Ingatkan Pendukung Jokowi agar Tidak Emosional soal Pernyataan Megawati tentang Ijazah Palsu



– Partai Perjuangan Demokrasi Indonesia mendesak para penggemar Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), agar tetap tenang dan jernih dalam menghadapi komentar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang masalah ijazah palsu.

Guntur Romli, juru bicara PDIP, mengklarifikasi bahwa Megawati sama sekali tidak menyebutkan nama Jokowi atau mendiskusikan masalah pribadinya dengan spesific, termasuk soal dugaan ijazah palsunya yang baru-baru ini menjadi sorotan pada diri Jokowi.

“Dalam pernyataan yang disampaikannya, Ibu Megawati tak pernah mengucapkan nama Pak Jokowi dan juga tidak secara khusus ingin membahas masalah ijazah palsu,” ujar Guntur Romli saat diwawancara oleh seorang jurnalis pada hari Kamis, 15 Mei.

Dia menggarisbawahi bahwa pernyataan Megawati bersifat luas dan tidak secara khusus ditargetkan pada kelompok tertentu. Oleh karena itu, dia menganjurkan para pendukung Jokowi untuk tidak memberikan respons yang berlebihan terhadap hal tersebut.

Menurut dia, pernyataan Megawati sebenarnya bertujuan mengajak orang-orang menyelesaikan masalah-masalah umum dengan pendekatan yang mudah dimengerti serta transparan.

“Oleh karena itu, para pendukung Bapak Jokowi tidak perlu merasa terlalu emosional. Sebab, apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati merupakan hal biasa,” jelas Guntur.

Guntur mengatakan bahwa Megawati hanya ingin menyampaikan sebuah pesan sebagai salah satu figur nasional yang berharap rakyat bisa menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara yang tenang serta tidak merusak reputasi masalah tersebut.

“Jadi pesan dari Ibu Megawati selaku orang tua dan ibu kami adalah untuk menyelesaikan masalah tersebut secara tenang. Jangan memperkeruh situasi atau membuatnya lebih rumit, melainkan mengacaukannya pada prinsip konsultasi,” katanya.

Guntur pun menegaskan bahwa PDIP masih sangat menganut prinsip demokrasi serta persatuan dalam merespons berbagai pendapat yang bertolak belakang. Menurut dia, setiap kelompok lebih baik menggunakan metode diskusi dan saling berkonsultasi daripada menciptakan ketidakharmonisan melalui dugaan atau keraguan tanpa dasar.

“Masalah apa pun dapat diselesaikan melalui pertemuan, kami bisa menjalin tali persaudaraan, dan menuntaskan semuanya dengan tenang tanpa ada pemborosan energi,” katanya.

Seketika, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengomentari kontroversi tentang tuduhan ijazah palsu yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan banyak orang. Menurut Megawati, perselisihan berkaitan dengan keotentikan ijazah harusnya tak bertahan lama apabila buktinya memang sah.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Megawati ketika hadir dalam acara launching buku berjudul ‘Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar tentang Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)’ yang dilaksanakan di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada hari Rabu, 14 Mei, di Jakarta Pusat.

Untuk memastikan kecerdasan yang sesungguhnya, banyak orang saat ini sibuk dengan pertanyaan apakah ijazah mereka valid atau tidak. Kok jadi rumit sih? Jika sudah memiliki ijazah, mestinya cukup diberikan saja. Begini lho ijazah saya,” terang Megawati.

Dia merasa bingung kenapa masalah semacam itu menjadi kompleks dan bertahan lama, meskipun asli atau tidaknya ijazah dapat diverifikasi dengan mudah. Sebaliknya, Megawati juga mencela perilaku individu-individu cerdas yang malah menyulitkan dia untuk memahami alur pikir mereka.

“Nah, jadi begini, menguruskan orang-orang cerdas itu bikin kepala saya pusing. Saat pertemuan pertama, harus memastikan arah pikiran mereka sudah tepat. Saya perlu memperkenalkan diri dulu. Bahkan saya pun masih bingung,” tutupnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *