– Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa pada bulan Maret 2025, jumlah pengguna QRIS atau Standar Kode Respon Cepat Indonesia telah mencapai 56 juta jiwa. Jumlah pedagang yang terdaftar sebanyak 38 juta, dengan 93% dari mereka merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM).
“Pada bulan Maret 2025, berdasarkan informasi yang diberikan oleh Bank Indonesia, jumlah transaksi melalui sistem QRIS naik sebesar 173% jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya dan telah menembus angka lebih dari satu miliar transaksi. Nilainya pun mengalami kenaikan hingga 149%, yakni mencapai Rp 104 triliun,” ungkap Gibran pada kliping video di kanal YouTube resmi miliknya, seperti dilansir Minggu (18/5).
Selanjutnya, Gibran menyatakan bahwa berdasarkan data yang tersedia, penerapan luas QRIS banyak dipengaruhi oleh hadirnya Generasi Z atau Gen Z. Terlebih lagi bagi mereka yang saat bepergian selalu membawa smartphone tetapi jarang membawa dompet maupun uang tunai.
Karena itu, sang bekas Walikota Surakarta tersebut mengekspresikan rasa terimanya kepada Generasi Z. Ketrampilan mereka dalam penyesuaian diri dengan teknologi modern dapat memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan industri teknologi lokal.
Menariknya, penggunaan QRIS secara massal ini mendapat dukungan dari Generasi Z, yaitu generasi yang telah tumbuh bersama dengan kemajuan teknologi digital dan cenderung cepat beradaptasi dengannya, sebut Gibran.
“Sering menggunakan QRIS setiap kali pergi membawa HP saja, jarang memakai dompet atau membawa tunai. Saya berterima kasih atas kecepatan serta kapabilitas Anda dalam menerapkan teknologi modern ini telah mendukung perkembangan produk teknologi lokal kami,” imbuhnya.
Bukan hanya populer di tanah air, Gibran mengatakan bahwa sistem QRIS juga telah dapat digunakan di sejumlah negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di masa depan, penggunaannya pun bakal diperluas hingga ke Jepang dan Korea Selatan.
Maka kelak, kata Gibran, apabila berwisata ke negera-negera itu, tak perlu menukar mata uang dalam jumlah besar sebab transaksi dapat dilakukan melalui sistem QRIS. Baginya, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan sekadar konsumen atau pangsa pasarnya saja.
Namun demikian, Indonesia juga berhasil menghasilkan inovasi teknologi yang mendapat pengakuan serta kepercayaan global sebagaimana dikemukakan oleh Presiden Prabowo.
“Industri perbankan menjadi garis depan dan pertahanan utama untuk melindungi kedaulatan suatu negara, dan QRIS adalah sebagian dari sistem keuangan kita,” tegasnya.