Laporan oleh Wartawan dari Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan
, MALANG
– Untuk menyelidiki kasus dugaan perundungan yang dijalankan oleh siswa kelas atas terhadap junior mereka, Polresta Malang Kota sudah mengundang dan mengecek kepala sekolah SMA Taruna Nala Malang dengan nama depan HC.
Ipda Yudi Risdyono dari Humas Polresta Malang menyebutkan bahwa HC sudah diperiksa pada hari Senin (19/5/2025).
“Maka, pada hari Senin yang lalu sudah dilakukan pengecekan atas Ibu HC sebagai kepala sekolah SMA Taruna Nala Malang. Dia menjalani pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota,” katanya saat berbicara dengan , Selasa (20/5/2025).
Pada saat diinterogasi, HC sangat kooperatif dan merespons setiap pertanyaan dari penyidik. Interrogasi ini pun membutuhkan waktu yang cukup ekstensif, mencapai durasi total 6 jam.
“Pemeriksaan berlangsung selama 6 jam, dimana yang bersangkutan (HC) datang dan diperiksa sekira pukul 10.00 WIB dan selesainya sekira pukul 16.00 WIB. Untuk inti pertanyaan yang diajukan penyidik kepada HC, yaitu terkait benar tidaknya dugaan pengeroyokan yang kejadiannya di lingkungan SMA Taruna Nala tersebut,” bebernya.
Setelah pemeriksaan ini, maka selanjutnya Satreskrim Polresta Malang Kota akan melakukan gelar perkara. Dan di dalam gelar perkara tersebut, akan dicocokkan antara kronologis dengan bukti-bukti yang ada seperti keterangan saksi maupun hasil visum korban
“Nantinya setelah dilakukan gelar perkara dan hasilnya ditemukan bukti yang cukup terkait dugaan pengeroyokan tersebut, maka penyidik Unit PPA akan memanggil dan memeriksa terlapor yang juga sekaligus terduga pelaku,” tandasnya.
Seperti telah disampaikan sebelumnya, Polresta Malang Kota sedang menginvestigasi kasus dugaan tindak kekerasan yang dilancarkan oleh pelaku senior terhadap junior-nya yang berlangsung di SMA Taruna Nala Malang.
Pencurian dugaan penyiksaan yang berlangsung di sebuah sekolah di Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, tercatat terjadi pada tanggal 16 Juni 2024 lalu.
Diketahui korban adalah seorang pelajar bernama awalnya dirujuk sebagai A. Selain mengalamai memar di beberapa bagian tubuh, remaja yang merupakan anggota kelas X tersebut ternyata juga menderita luka pada area matanya.
sembilan jahitan diberikan untuk menenangkan luka pada area vital wajah tersebut. Mata kanan korban terluka parah, sedangkan bagian perut dan anggota badannya lainnya mengalami pembengkakan.
Ayah kandung A melalui wewenang hukumannya, Wahyu Ongkowijoyo secara langsung menglaporkkan insiden itu kepada Polresta Malang Kota.
