Kardinal Suharyo Bawa Kebersihan Tamu Indonesia ke Konklaf Vatikan

 

,


Jakarta

Kardinal Ignatius Suharyo menyampaikan sapaan hangat ala Indonesia saat menghadiri acara tersebut.

Vatikan

menarik sorotan media global lewat pendekatanannya yang ramah dan terbuka. Sesuai penjelasan dari Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Romo Adi Prasojo,

Kardinal Suharyo

Yang bertempat di biara yang terletak kurang lebih 200 meter dari lokasi sidang konklav, tiap harinya berjalan kaki sambil memakai jubah sebagai seorang kardinal.

“Beliau memperlihatkan kesopanan khas Indonesia. Anak-anak yang menginginkan doa diberkati, nenek-kakek yang sama-sama ingin didoakan, serta para wartawan pun mendapat layanan tersebut,” jelas Romo Adi Prasojo ketika dimintai komentar.
Tempo
Pada hari Rabu, tanggal 7 Mei 2025.

Sikap terbuka Kardinal Suharyo terhadap media sangat kontras dengan beberapa kardinal lainnya yang cenderung menghindari wartawan. “Banyak kesaksian media merasa bahwa kardinal Suharyo ini simpatik,
friendly
ke pihak media. Oleh karena itu, perjalanannya seringkali tidak disertai oleh wartawan, dan dia merespons pertanyaan-pertanyaan mereka secara terbuka serta membalas setiap komentar,” ujar Romo Adi.

Kardinal Suharyo bahkan melayani pertanyaan dari berbagai media internasional dalam beberapa bahasa, termasuk Bahasa Italia dan Inggris. Media Eropa kerap menanyakan tentang persiapan konklaf dan potensi kandidat paus, termasuk peluang Kardinal Suharyo sendiri yang disebut-sebut memiliki peluang menjadi paus.

Banyak kardinal lainnya enggan untuk menanggapi, tetap diam lalu meninggalkan tempat tersebut. Namun, beliau bersikap sopan dan baik hati.
friendly
Rom Adi mengatakan hal itu sambil menekankan keistimewaan pendekatan Kardinal Suharyo yang mencerminkan kesopanan budaya Indonesia dalam konteks pergerakan Vatikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *